Minggu, 21 Januari 2018

Kesalahan Saat Memaknai Kata yang Sering terjadi

KESALAHAN KARENA KELIRU MEMAKNAI KATA


Banyak beberapa cerita yang saya baca memiliki kekeliruan dalam memaknai kata. Entah itu disengaja, atau memang tak tahu. Umumnya, saya sering menemukan pada kata bergeming. Biasanya sebelum kata tersebut dituliskan kata 'diam'. Padahal bergeming itu sama juga dengan diam. Yuk, mari kita pahami bersama.



1. Emosi
'Emosi' adalah salah satu kata yang mengalami penyempitan makna. Selama ini, 'emosi' hampir selalu hanya identik dengan rasa marah ang meluap-luap. Kita tidak pernah sadar bahwa ternyata rasa senang, sedih, bahkan cinta juga bagian dari emosi karena menurut KBBI, 'emosi' adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa 'emosi' tidak hanya untuk kemarahan saja, tetapi juga seluruh perasaan yang kita rasakan.

2. Acuh dan Tak Acuh
Kata 'acuh' seringkali dimaknai sebagai ketidakpedulian oleh sebagian besar orang. Padahal, makna sebenarnya adalah sebaliknya, yaitu peduli atau mengindahkan. Jadi, jika ada orang yang berkata "Dia seringkali mengacuhkan saya" itu berarti orang tersebut memedulikannya.

3. Merubah dan Mengubah
Kesalahan ini barangkali disebabkan karena ada kata 'berubah'. Jadi kita mengambil kesimpulan bahwa 'merubah' dan 'dirubah adalah kata yang baku. Padahal, seharusnya yang kita pakai adalah 'mengubah' dan 'diubah'.

4. Absen
Kata 'absen' disalahartikan sebagai ketidakhadiran dan 'absensi' sebagai tanda kehadiran. tapi, kata-kata tersebut justru bermakna sebaliknya. Menurut KBBI, 'absen' berarti tidak masuk atau tidak hadir, sedangkan 'absensi' memiliki makna ketidakhadiran. Jadi, seharusnya tidak ada lagi kalimat, "Titip absen, ya" tapi "Titip absensi, ya".

5. Anarkis
Penggunaan kata 'anarkis' di Indonesia juga mengalami penyempitan makna. Kata ini sering dikaitkan dengan kekacauan, keributan, kekerasan serta kegiatan unjuk rasa. Padahal, makna 'anarkis' sendiri belum tentu ada hubungannya dengan kekerasan dan kekacauan. 'Anarkis' adalah sebutan untuk penganut paham anarkisme, dan anarkisme sendiri sebenarnya adalah sebuah ajaran (paham) politik yang menentang setiap kekuatan negara; teori politik yang tidak menyukai adanya pemerintahan dan undang-undang. Namun, yang patut dicatat adalah walaupun paham politik ini menentang eksistensi negara/pemerintah, mereka tidak lantas ingin menciptakan kekacauan. Justru mereka menganut paham ini karena percaya bahwa anarki akan membawa kedamaian pada masyarakat.

6. Seronok
Selama ini, kata 'seronok' identik dengan pakaian yang terbuka, seksi, dan kurang sopan. Ternyata dalam KBBI, kata 'seronok' itu berarti sesuatu yang menyenangkan hati, sedap dilihat, dan juga nikmat untuk didengar. Jadi, kalimat "Bajumu seronok sekali" itu berarti bajumu bagus sekali.

7. Senonoh
'Senonoh' dalam KBBI berarti tidak terpuji. Namun, kita sering membaca di media misalnya "Perbuatan tidak senonoh itu dilakukan oknum polisi". Jadi, kita cukup menggunakan 'perbuatan senonoh' untuk merujuk ke pengertian 'perbuatan tidak terpuji'.

8. Wacana
Kata 'wacana' sering digunakan untuk menggambarkan sebuah rencana yang gagal terjadi atau sebuah omong kosong belaka. Namun, dalam KBBI kata ini memiliki makna yang bertolak belakang dengan yang selama ini dimaksudkan. Dalam KBBI, 'wacana' berarti komunikasi verbal; percakapan. Atau dapat juga diartikan keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan. Kata 'wacana' memang berarti percakapan dalam bentuk verbal. Namun, percakapan yang dimaksudkan biasanya berupa khotbah, pidato, atau diskusi.

9. Cek Kosong
Mungkin selama ini banyak yang mengira 'cek kosong' adalah selembar kertas cek yang diberikan oleh seseorang dan kita bebas mengisi nominal sesuai keinginan. Jika kita mencari makna 'cek kosong' dalam kamus atau tesaurus, kita tidak akan menemukan makna yang selama ini dipahami kebanyakan orang. Menurut KBBI, 'cek kosong' adalah cek yang tidak dapat diuangkan karena uang yang disimpan di bank yang dimaksud sudah tidak ada lagi. Jika maksudnya adalah cek yang jumlah nominalnya ditentukan oleh kemauan sang penarik sendiri, kita bisa menggunakan kata 'cek blanko'. Mungkin ini masih ada hubungannya dengan kata 'blank check' dalam bahasa inggris.

10. Sekelumit
Kata 'sekelumit' juga sering diartikan sebagai keruwetan atau kerumitan yang identik dengan hal-hal yang menyusahkan. Namun, kata 'sekelumit' ini sebenarnya memiliki makna yang sama sekali tidak membuat rumit. 'Sekelumit dalam KBBI adalah sebuah adjektiva yang memiliki makna 'sedikit sekali'. Sangat jauh berbeda dengan makna yang selama ini kita pahami. Setelah kita memahami makna 'sekelumit' tersebut, tentu kita akan tersenyum jika mendengar atau membaca kalimat "Sekelumit masalah ini membuat saya hampi putus asa". Masalahnya, hanya sedikit kenapa bisa putus asa?

11. Negeri Jiran
Sebagian besar orang mengira bahwa 'negeri jiran' itu adalah Malaysia. Padahal, 'negeri jiran' bermakna negara tetangga. hal ini berarti 'negari jiran' Indonesia tidak hanya Malaysia, tetapi juga Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste, Australia bahkan Papua Nugini.

12. Terlanjur dan Telanjur
Tidak banyak yang tahu bahwa 'terlanjur' dan 'telanjur' memiliki makna yang berbeda. Kata 'terlanjur' dapat dimaknai; terdorong untuk melakukan atau mengucapkan sesuatu dengan tidak sengaja. Sedangkan menurut KBBI, 'telanjur' memiliki arti (1) terlewat batas dari tujuan; (2) sudah terlampau banyak; (3) sudah terlambat sehingga sukar untuk ditarik kembali. Jadi, kalimat "Saya terlanjur sayang" dan kalimat "Saya telanjur sayang" memiliki makna berbeda. Kalimat pertama bermakna dia tidak sengaja menyayangi seseorang dan kalimat kedua bermakna dia terlalu/sangat menyayangi orang itu.

13. Bergeming
Orang-orang sering menggunakan ini untuk sesuatu yang diam. Misalnya kalimat "Dia hanya diam membisu, tidak bergeming sedikit pun". Jika kita mengetahui bahwa arti dari 'bergeming' sebenarnya adalah diam, tentu kita akan bingung sendiri membaca kalimat itu; "Dia hanya diam membisu, tidak diam sedikit pun". Kalimat yang aneh, bukan?


Semoga bermanfaat.
Cr: best writer to be

Cara menuliskan flashback dalam cerita


Pernah baca karyanya Stephen King? Ini kuambilkan pelajaran dari King, ya. Tapi, umumnya penulisan flashback itu sama.
Jadi, ada tiga cara yang bisa dipakai:

1. Dialog
Menuliskan alur flashback melalui percakapan para karakter, bisa dialog dengan karakter lain atau monolog. Biasanya, cara dialog dipakai untuk menceritakan latar belakang pengalaman/masa lalu seseorang. Contoh:

...
Aku mengingat sepuluh tahun lalu saat hubunganku dengan Kris putus dengan adanya Mandy.
***
"Apa ini, Rein? Jangan bilang itu punyamu karena katanya kau anak tunggal," tanyanya curiga.
"Oh, itu punya Mandy," jawabku sambi melirik gambar yang dipegangnya.
"Siapa Mandy?"
"Mandy? Tentu saja ia putri... putri pengasuhku dulu," bohongku
"Kenapa di kertas ini ada tulisan 'I love you, Daddy Rein. Mandy'? Jangan bohong padaku, Rein!"
Aku sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi. "Ya, baiklah. Mandy memang putriku. Apa kau puas?"
(flashback: italic)
***

Di contoh, ini flashback cerita ke masa lalu si Aku yang putus dari pacarnya.

2. Deskripsi
Menuliskan alur flashback dengan cara menceritakan kronologinya pada masa kini. Sederhananya, saat ini tokoh sedang menceritakan perihal masa lalunya. Contoh:

Aku menceritakan kepada Mandy bagaimana aku dulu bisa sampai berpisah dengan Kris, gadis semasa kuliah yang kupikir kucintai. Saat itu, aku berkencan dengannya. Kami tengah asyik makan malam romantis di restoran yang sudah kupesan jauh-jauh hari. Lalu, aku pamit ke toilet padanya. Ketika aku kembali ke meja kami, dia langsung menunjukkan ponselku yang berisi pesan ibuku, memberitahuku kalau Mandy rewel dan ingin ayahnya segera pulang. Tanpa banyak berkomentar, Kris memutuskanku karena dia merasa kubohongi mengenai Mandy. Putri kesayanganku.

Di contoh ini, setting waktunya masa kini. Si Aku bercerita tentang masa lalunya yang putus dengan Kris.

3. Narasi
Menuliskan alur flashback dengan cara transisi ke masa lalu dan menarasikan kronologi di masa lampau. Sederhananya, ini flashback kronologi langsung di masa lalu. Contoh:

...
Aku mengingat sepuluh tahun lalu saat hubunganku dengan Kris putus dengan adanya Mandy.
***
Kurasa rencanaku untuk membuat kejutan ini sukses. Kris sangat menyukai restoran yang kupesan jauh-jauh hari. Tapi, di tengah-tengah makan malam romantis kami, aku merasakan dorongan ingin buang air kecil, lalu aku berpamitan pada Kris untuk ke toilet.
Aku menghela napas. Lega sekali rasanya. Kantung kemihku terasa penuh sejak tadi karena gugup. Aku segera mencuci tangan dan kembali ke meja kami.
Aku mengerutkan kening saat melihat Kris memegang ponselku dengan ekspresi marah. Kenapa ponselku ada di tangannya?
Saat kutanyakan padanya, Kris meneriakiku tukang pembohong setelah menunjukkan isi pesan ibuku yang memberitahukan kalau Kris tengah rewel dan menginginkanku segera pulang.
Aku tidak bisa menghindari tuduhan Kris lagi. Aku memang pria yang memiliki putri berusia tiga tahun. Kris tidak bisa menerima itu. Dia memutusan hubungan kami setelahnya.
(flashback: italic)
***

Di contoh ini, flashback ke masa lalu si Aku yang saat itu, di masa lalu, putus dengan pacarnya.



Semoga bermanfaat 😊
Cr : grup best writer

Mengulang Elipsis bagi Pemula

Hallo, pasti sudah tidak asing lagi dengan elipsis . Setelah kemarin aku post tentang elipsis, asportof dan separator , kini aku bakal m...