Kamis, 13 Juli 2017

Perindu Waktu

Perindu Waktu
—Perihal Cerita Klasik yang Terlupakan—


Masih teringat dalam memori 'kan kisah klasik yang dulu singgah. Tentang kita yang masih saling mengenal satu sama lain. Bersama melewati hari walau jarak membentang.

Aku selalu bertanya, "Masih bisakah kita mengulang waktu? Paling tidak kita mengulang cerita yang dulu ada."
Sebelum waktu dan keadaan merubah segalanya. Tentang kita, pun cerita di dalamnya.

Tapi kamu sepertinya enggan peduli. Meninggalkanku terkungkung dalam masa lalu yang masih lekat di ingatan. Terpatri oleh rasa yang sulit didefinisikan. Hingga mengembang memenuhi hati yang kosong.

Dan kini, aku merindu cerita itu. Sebuah kisah yang pernah mewakili perasaan tentang kebersamaan. Mengukir indahnya saling berbagi, ketika hati sedang sendiri.


-----
Saya dedikasikan tulisan ini untuk dia yang kini tak sama lagi. Teman semasa kecil yang paling dekat dengan saya. Seseorang yang sampai saat ini masih menjungkir-balikkan perasaan saya.


Jepara, 13 Juli 2017
Dwi Rachmawati
20:36 wib

Sabtu, 08 Juli 2017

Jurnalistik dan Sastra

🐸 Pengertian Jurnalistik

➡Secara Umum, Pengertian Jurnalistik adalah proses, teknik dan ilmu pengumpulan, penulisan, penyuntingan dan publikasi berita.

➡Jurnalistik atau Kewartawanan berasal dari kata Journal yang berarti catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau diartikan dengan surat kabar.

➡Secara Etiomologis , jurnalistik adalah laporan tentang peristiwa sehari-hari yang saat ini kita kenal dengan istilah "berita" (news). Sedangkan secara singkat/sederhana adalah kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.

🐣Jurnalistik memiliki beberapa peran fungsi sebagai berikut:

➡Fungsi informasi
Menghadirkan informasi atau memberitakan suatu informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau hal yang penting lainnya.

➡Fungsi pendidikan
Jurnalistik mempunyai tanggung jawab untuk membimbing masyarakat dengan menghadirkan berbagai pengetahuan yang sangat berguna bagi pengembangan nilai-nilai kehidupan

➡Fungsi hiburan
Memberikan hiburan dalam kaitannya mengendurkan atau melemaskan ketegangan pikiran karena kesibukan dalam kegiatan sehari-hari.

➡Fungsi kontrol sosial
Jurnalistik bukan hanya sebatas menyodorkan atau memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu peristiwa, akan tetapi juga menyampaikan suatu gagasan yang berkenaan dengan keperluan atau faedah masyarakat luas.

Q : yang kontrol sosial itu kayak gimana kak?
A :Maksudnya, jurnalistik itu juga bisa membahas mengenai fungsi2 sosial yang beperan bagi masyarakat.
Q : Memberikan berita yang bermanfaat untuk masyarakat. Misalnya memberikan informasi soal kenaikan bbm dll
A : Nah, itu termasuk fungsi kontrol sosial kak
Q : Gagasan yang  berkenaan dengan keperluan masyarakat. Intinya apa saja, yang mendatangkan keuntungan atau informasi ke masyarakat, ya? Gimana dengan berita hoaks yang sering berkembang di dalam masyarakat? Itu ada ketimpangan fungsi gak?
A : Iya, bertujuan memberikan informasi. Nah, kalo berita hoax termasuk ketimpangan? Di sini deperlukannya kita untuk bisa memilah. Tentu tidak semua berita itu benar bukan? Kalau ketimpangan, jurnalistik itu seharusnya memanv sesuai fakta kak

Informasi : memberikan update kejadian penting (dlm segala aspek) yang terjadi pada masyarakat.

Pendidikan : memberikan pengetahuan baru utk masyrakat

Hiburan : entertaiment. Menghibur masyarakat dengan artikel yg berkaitan dengan musik, buku, dll (hobi)

Kontrol sosial : ada opini yang dikemukakan dalam peristiwa yang berkaitan dengan isu tertentu

↪Secara umum, sastra adalah suatu karya yang indah baik itu tulisan dan lisan. Berdasarkan dari asal usul, definisi sastra diistilahkan sebagai kesustraan yang berasal dari bahasa sansekerta, yaitu sastra. su yang berarti bagus atau indah, sedangkan dari sastra yang berarti buku, tulisan atau huruf. Secara etimologi, dari arti kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa arti susastra atau sastra  adalah tulisan yang indah.


↪Menurut Ensiklopedia bebas, Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās-yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.  


↪Menurut KBBI arti sastra adalah, bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari); karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.


↪Sastra merupakan perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan menggambarkan media pemikiran yang tercurah melalui bahasa, bahasa yang bisa direpresentasikan dalam bentuk tulisan, media lain bisa saja berbentuk gambar, melody musik, lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

↪Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum, misalnya berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku maupun bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati. Orang-orang tertentu di masyarakat dapat menghasilkan sastra. Sedang orang lain dalam jumlah yang besar menikmati sastra itu dengan cara mendengar atau membacanya.


Intinya, sastra itu lebih ke keindahan bahasa. Dia unik. Lumayan banyak diksi dan majas digunakan dalam sastra. Bahasanya juga tidak terbilang ringan.


📌Istilah sastra terus mengalami perkembangan. Kesusastraan tidak hanya berupa dengan tulisan, tetapi kesusastraan ada yang berbentuk lisan. Karya semacam itu dinamakan dengan sastra lisan. Oleh karena itu, sekarang yang dinamakan dengan kesusastraan meliputi karya sastra lisan dan tertulis dengan ciri khasnya terdapat pada keindahan bahasanya.

📌Ciri-Ciri Karya Sastra - Sastra memiliki karakteristik yang dapat digolongkan atau dinamakan karya sastra. Ciri-ciri karya satra adalah sebagai berikut...

📝Isinya menggambarkan manusia dengan berbagai persoalannya
📝Bahasanya yang indah atau tertata baik
📝Gaya penyajiannya menarik yang berkesan di hati pembacanya.

📌 Fungsi Karya Sastra - Dalam menciptakan sebuah karya sastra memiliki fungsi yang bertujuan bagi para pembaca dan pendengar. Fungsi karya sastra adalah sebagai berikut…

📝Fungsi rekreatif adalah memberikan kesangan atau hiburan bagi pembacanya
📝Fungsi didaktfi adalah memberikan wawasan pengetahuan mengenai seluk-beluk kehidupan manusia bagi pembacanya
📝Fungsi estetis adalah sastra mampu memberikan keindahan pembacanya
📝Fungsi moralitas adalah memberikan pengetahuan bagi pembacanya mengenai moral yang baik dan buruk.
📝Fungsi religius adalah sastra menghadirkan karya yang didalamnya mengandung ajaran agama yang diteladani oleh pembacanya.


✏Pengertian sastra secara umum.
✏Istilah sastra terus mengalami perkembangan.
✏ Ciri-ciri karya sastra.
✏Fungsi
(Sumber : www.artikelsiana.com )


✏Pengertian sastra menurut KBBI
✏Perwujudan Sastra
✏Pengertian menurut istilah
( Sumber : http://yosiabdiantindaon.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-sastra.html )


✏Pengertian sastra menurut bahasa sanskerta
(Sumber : https://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/ )


✏Pengertian Sastra menurut ensiklopedia bebas
( Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia )

🐷 Perbedaan sastra dan jurnalistik?

Apa sih bedanya sastra sama jurnalistik? Perasaan sama aja deh, kan sama-sama tulisan. Ternyata, setelah ditinjau lebih lanjut dua jenis tulisan tersebut memiliki perbedaan.

↪Sastra memerlukan imajinasi sebagai pusat pemikiran, bagaimana kita melihat sekitar dengan pandangan yang orang lain tak terpikirkan, terlebih sastra yang baik memerlukan penyiratan seperti “ Siulan ombak melaju dengan erat” Disini kita bisa melihat bahwasanya tidak ada ombak yang sedang bersiul, tetapi dalam sebuah penyiratan sastra tersebut ombak sedang bersiul yaitu suara derasnya ombak.

Jadi, bisa kita simpulkan tulisan sastra adalah sastra yang penulisnya dapat bermain dengan apa yang ia lihat, rasakan dan dengarkan. Penulis juga dapat menyembunyikan atau menyelibkan apa yang sedang ia rasakan tanpa pembaca mengetahui dengan jelas keadaan penulis saat itu. Jenis-jenis sastra seperti karya tulis puisi, cerita pendek, cerita bersambung, pantun dan banyak lainnya. Sastra dalam sifatnya tidak terikat seperti tidak adanya konsep 5W + 1H, karena sastra menggambarkan, bukan menceritakan.

↪Berbeda halnya dengan jurnalistik yang mementingkan konsep 5W + 1H. Jurnalistik memaparkan fakta, informasi, berita yang akan disebarkan di media massa. Jurnalistik tidak belibatkan khayalan, emosi sang penulis di dalamnya, sebisa mungkin mudah dimengerti oleh khalayak. Kejelasan dalam penulisan juga dibutuhkan agar tak ada penuntutan karena ketidak jelasannya. Jenis-jenis jurnalistik seperti artikel, berita, resensi buku dan lainnya.


🐢 Jurnalistik Sastra?
jurnalistik sastra adalah proses mencari, mengumpulkan, memilih dan memilah informasi berupa fakta guna dibentuk menjadi sebuah berita dengan menggunakan bahasa dalam artian kata dan gaya bahasa yang merujuk pada kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari) dengan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nurani khalayak.
Sumber :

http://www.artikelsiana.com/2015/08/jurnalistik-pengertian-jurnalistik.html?m=1 (pengertian jurnalistik)

https://www.google.co.id/amp/juragancipir.com/fungsi-jurnalistik-paling-lengkap/amp/ (fungsi jurnalistik)

https://aristasefree.wordpress.com/tag/contoh-tulisan-jurnalis/ (contoh jurnalistik)

mywordsworld.blogspot.co.id/2013/06/contoh-tulisan-jurnalistik.html?m=1 (contoh jurnalistik)

https://www.google.co.id/amp/s/nisaulafifah.wordpress.com/2013/02/19/sastra-vs-jurnalistik/amp/  (perbedaan sastra dan jurnalistik)

https://sepcor.blogspot.co.id/2016/10/apa-itu-jurnalistik-sastra.html?m=1 (pengertian jurnalistik)


Tea Time, 18 Juni 2017
Hanifah&Cesha

pengertian alur dah tahapannya

A. Penjelasan tentang alur cerita

Alur adalah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita yang disusun secara kronologis.

B. Macam-macam atau jenis-jenis alur

Adapun jenis-jenis alur yang diantaranya dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, berikut ini penjelasannya:

1. Alur maju.
Yang pertama adalah alur maju, yaitu alur yang peristiwa ditampilkannya secara kronologis, maju, secara runtut dari tahap awal, tahap tengah, hingga tahap akhir cerita.
Alur ini umumnya digunakan pada cerita yang mudah untuk di pahami atau dicerna, misalnya seperti cerita untuk anak-anak. Tapi bukan berarti alur ini tidak dapat digunakan pada cerita yang serius, misalnya seperti drama dan lain sebagainya.
Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentangg seorang anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia telah remaja.

2. Alur mundur.
Lalu yang kedua adalah alur mundur, yang dimaksud dengan alur mundur yaitu alur yang ceritanya dimulai dengan penyelesaian. Alur ini sering ditemui pada cerita yang memakai setting waktunya pada masa lampau.
Misalnya cerita tentang seorang mantan veteran yang membayangkan kisah hidupnya di masa muda.

3. Alur campuran.
Dan yang terakhir adalah alur campuran, yaitu alur yang diawali dengan klimaks dari cerita, yang kemudian melihat lagi masa lalu atau masa lampau dan diakhiri dengan penyelesaian dari cerita tersebut.
Contoh:
·        Cerita seseorang masa sekarang , kemudian kembali ke masa lalunya dan berlanjut kembali ke masa sekarang dan ke masa datang


Sumber : muthiahrifdah9u2.blogspot.com

C. Tahapan Alur
1. Pengenalan cerita.
Pada bagian ini, pengarang akan memperkenalkan tokoh utama, penataan adegan cerita dan hubungan antar tokoh yang terdapat dalam cerita.

2. Awal konflik.
Pada bagian ini pengarang atau pembuat cerita akan memunculkan bagian-bagian dalam cerita yang dapat menimbulkan permasalahan.

3. Menuju konflik.
Pengarang cerita akan meningkatkan permasalahan yang dialami olah tokoh.

4. Konflik memuncak atau klimaks.
Pada bagian ini merupakan puncak permasalahan yang dihadapi oleh tokoh, pada bagian ini juga tokoh dalam cerita akan dihadapkan dalam penentuan akhir yang akan dialaminya, keberhasilan atau kegagalan biasanya menjadi penentuan nasib tokoh dalam cerita.

5. Penyelesaian atau ending.
Akhir dari cerita, pada bagian ini akan menjelaskan bagaimana nasib tokoh dalam cerita tersebut apakah endingnya bahagia, buruk, ataupun menggantung.


Sumber : www.pengertianku.com


Materi Teras Kata, 21 Juni 2017
Semoga bermanfaat.

Senin, 03 Juli 2017

Sudut Semarang

Malam kian larut menerpa. Menyeret siapa saja masuk ke alam mimpi. Namun kenapa tidak denganku? Yang justru terlunta-lunta menyongsong kegelapan.


Di sudut kota Semarang, kucoba sampaikan rasa. Tentang sepi yang semakin mengikat. Pada kesendirian yang kian mencuat.


Lalu, aku berdiam diri. Bernostalgia bersama waktu yang temaram. Menyaksikan potongan kisah yang sempat terjalani. Walau kini hanya sebuah ilusi.


Oh, malam sepertinya tak mau menyerah. Terus menemaniku di tengah keramaian kota. Barang sedetik tak kurasa jua. Sepi semakin menggerayangi hati.


Dan ... kini aku teringat. Perihal kisah tak sampai pada peraduan. Tentang rindu pada masa lalu.


Semarang, 1 Juli 2017
Dwi Rachmawati
22:22

Mengenal Lebih Dekat Partikel -kah

[#FbAsWritingClass: Mengenal Lebih Dekat Partikel -kah]

Halo! Sha kembali lagi sambil membawa sedikit materi, nih. Kali ini Sha mau bahas tentang partikel yang sudah sering kita gunakan. Tentunya banyak yang sudah tahu tentang partikel -kah, tapi apa semua sudah tahu apa fungsi dan tata penulisan partikel ini?

Nah, buat yang belum tahu, ayuk kita bahas sama-sama!

Partikel –kah, -tah, dan, -lah merupakan partikel penegas yang berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.

Ketiga partikel ini merupakan bentuk klitika. Apa itu klitika? Klitika adalah semacam imbuhan yang dalam ucapan tidak mempunyai tekanan sendiri dan tidak merupakan kata karena tidak dapat berdiri sendiri. Jadi, klitika merupakan bentuk yang selalu terikat pada bentuk (kata) lain.

Dannnn, di postingan ini, Sha akan bahas tentang -kah terlebih dahulu. Partikel yang lain menyusul, ya~

Oke. Partikel -kah. Partikel ini bersifat manasuka dan dapat menegaskan kalimat introgatif (kalimat tanya).

Berikut ini aturan pemakaiannya:

a. Partikel –kah jika melekat pada kata tanya berfungsi untuk memperhalus kalimat dan membuatnya terkesan lebih formal.

Contoh:

Bagaimana keadaanmu sekarang?

Bagaimanakah keadaanmu sekarang?

b. Jika partikel -kah melekat pada kalimat yang berintonasi tanya tetapi tidak ada kata tanya, maka partikel –kah berfungsi untuk memperjelas kalimat tanya tersebut.

Contoh:

Harus aku yang mulai pekerjaan ini sendiri?

Haruskah aku yang mulai pekerjaan ini sendiri?

c. Partikel –kah akan mengubah kalimat deklaratif (kalimat berita) menjadi kalimat introgatif (kalimat tanya).

Contoh:

Minggu ini akan dilaksanakan penghijauan di sekitar bantaran sungai.

Minggu inikah akan dilaksanakan penghijauan di sekitar bantaran sungai?

Jika kalian belum tahu, partikel -kah ini ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Ingat, serangkai. Tidak dipisah.

Sha masih sering lihat banyak yang salah dalam penulisan partikel ini (dan partikel lainnya juga) :')

Karena sekarang kamu sudah tahu, yuk aplikasikan ilmu ini saat kamu membuat sebuah tulisan. Jangan dibaca sekilas terus dilupakan begitu saja, yaa~

Terima kasih sudah membaca! Semoga bermanfaat. Jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk menuangkannya di kolom komentar. Sha tidak menggigit kok, haha.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

[Beberapa informasi dikutip dari aktivitassmart . wordpress . com]

Salam,

Sha


Cr : Freak But Awesome 😁

Mengulang Elipsis bagi Pemula

Hallo, pasti sudah tidak asing lagi dengan elipsis . Setelah kemarin aku post tentang elipsis, asportof dan separator , kini aku bakal m...