Kamis, 11 Mei 2017

ingin menyerah(?)

Hai.. Buat pembaca setia blogku.  Maaf banget kalo sore ini aku nulis gapenting lagi. Suasana hati lagi gaenak jadi gabut mau ngapain. Nulis cerita pun jadi gafokus.

Apa ya ... bingung aja mau cerita ke siapa. Dan aku kefikiran buat nulis di sini hehe. Belakangan ini emosi suka labil. Jadi sering uring2an dan nangis gajelas kayak kena hormon pemes. Dan entah kenapa, aku ngerasa blank banget. Jujur, aku benci kalau udh kyak gini. Aku seolah terlihat lemah dan cengeng. Walaupun itu sebenernya yg aku alamin. Kadang, bahkan aku berfikir. Apa tujuan aku hidup kalau aku sendiri gada perubahan? Suka kesel sama diri sendiri yg kadang labil. Juga aku lagi kesel sama kakakku. Demi apa dia nyebelin parah. Semua orang jadi terasa nyebelin kek upil 😜😆 ngebetein bangetkan. Lagi enak2 nonton acara kesukaan, malah diganti film india. Siapa yg ga kesel coba. Pagi, siang, sore, malam, india mulu bosen keles. Lagian juga aku gasetiap hari nonton tv. Palingan kalau libur doang bosa nonton. Itupun kalau juga ga diganggu ponakan. Ish, ibu sama anak emang sepaket. Anju banget dah.

Udah ah, segitu dulu ceritanya. Intinya, kadang aku capek buat ngejalani semua ini. Tapi aku gabisa ngeluh sama semuanya. Karena Allah ngasih masalah ke kita itu untuk belajar, bukan buat ngeluh. Dan aku berterima kasih buat temen2ku yg udah ngasih aku semangat. Kalau bukan karena dukungan mereka, mungkin aku bener2 terpuruk. Salam dan pelukku dari jauh buat kalian, di mana pun berada 😚😘

Rabu, 10 Mei 2017

Rapuh

Aku yang pernah berharap lebih. Kini mencoba berhenti karena letih. Dalam kesunyian malam yang menemani. Aku berharap semua hanya mimpi. Sungguh, kecewa itu kini jauh bertambah seiring berjalannya waktu. Aku tak menyalahkan dia, ataupun takdir. Aku hanya berharap pada waktu ubtuk segera menyembuhkan luka itu. Luka dari sebuah kebohongan yang dia beri untukku. Ketika aku sepenuhnya mempercayainya.

Tak ada tempat untuk bernaung. Hanya gelap yang kian meraung. Menenggelamkanku dalam angan semu. Sedalam luka yang dia beri untukku. Dan aku tak tahu. Kenapa Tuhan mengirim takdir seperti ini. Dia, yang dulu menjadi sahabatku. Dan kini ... entah bagaimana aku menyebutnya. Rasa gundah itu kembali hadir. Seiring dengan kenangan yang terus mengalir. Kutak tahu lagi ke mana harus berlabuh. Karena sejujurnya kini aku rapuh.

Sorry malem2 udah menye2 begini. Lagi gabut jadi iseng buat nulis alay. Sedang terserang writer's block soalnya jadi blom bisa lanjutin buat nulis cerpen ataupun cerita. Mau regat sejenak biar otak bisa mikir lagi. Dan entah kenapa, nyesej banget pas dicuekin dia. Dia ... yang pernah menjadi bagian dalam hidupku, dulu. Seseorang yang pernah kuanggap sebagai sahabat dan kakakku. Namun kini ... entahlah. Duh, udah deh sesi curcolnya. Hehe sorry kalau tulisanku ini ga berfaedah. Ambil aja hikmahnya kalau da dan jangan dibaca kalau menurut kalian ga ada faedahnya hihi. Selamat malam  ðŸ˜†ðŸ˜‰

Kamis, 04 Mei 2017

Tips menulis genre romance

Hai, guys ... kali ini aku datang bawa sebuah materi tentang genre romance. Pasti udah tahu dong, ya. Gimana genre romance itu. Yups, pastinya tentang percintaan. Tapi juga jangan salah mengartikan. Hihihi.. Oke, untuk awalan kita belajar tipsnya dulu nih.



Tips Menulis Genre Romance
Jangan buat cinta menjadi begitu mudah. Cinta itu sukar, Jenderal, jangan buat ia berjalan di atas aspal licin. Cinta yang sebenar-benar cinta, harus melalui pertarungan dan perjuangan. Ia harus mau merangkak, merayap, tengkurap, bahkan kalau perlu pura-pura mati sebentar, sebelum bangun dan menerjang dengan kekuatan empat unsur bumi. Bahkan kisah cinta yang manis kinyis-kinyis pun harus tersandung-sandung sebelum mencapai finish. Apa enaknya membaca kisah cinta yang semulus jalan tol? bikin mangkel hati para jomblo aja.
•Untuk membuat kisah cinta yang sukar, rancanglah konflik yang natural. Maksudnya, akar konflik  tidak jauh dari latar belakang kedua tokoh utama. Nggak cincay banget gitu, kalau seorang penyanyi jatuh cinta ama penggemarnya, trus konfliknya seputar perbedaan selera milih bakmi mana yang disuka, pedas atau manis. Konfliknya jangan jauh-jauh dari kehidupan sang penyanyi atau penggemarnya.
Misal: sang kekasih ternyata nggak sanggup mengikuti gaya hidup glamor sang penyanyi kekasihnya, atau, ia tak bisa menahan begitu banyak kecemburuan terhadap setiap fans yang mengirim surat cinta. Sebagai contoh, konflik antara Romeo dan Juliet berakar pada konflik antar keluarga yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Inilah yang jadi napas cerita. Kan aneh banget gitu ya, keluarga mereka berkonflik, sementara konflik percintaan Romeo dan Juliet ternyata seputar hobi, atau kepercayaan, atau orang ketiga.
Jadikan harapan dan kemustahilan sebagai bahan bakar cerita. Harapan setiap novel romantis tentu agar kedua tokoh bersama, nah, padukan harapan ini dengan kemustahilan untuk mencapai harapan itu. Misal, Romeo dan Juliet punya harapan untuk bersama, dengan kawin lari atau apapunlah itu namanya, namun, rintangan kemudian muncul, seiring matinya saudara Juliet oleh Romeo. Apa yang sebelumnya tampak bisa digapai, mendadak hancur lebur.
Tarik ulur nasib kedua tokoh. Nah, bagian ini bisa bikin geregetan. Ciptakan kondisi-kondisi yang membuat harapan itu bisa terwujud, lalu setelahnya, lemparkan tokoh cerita pada kesedihan. Begitu terus hingga muncul keputusasaan. Nah,setelah sang tokoh mulai hancur, bantu dia menemukan jalan menuju harapannya. Ciptakan jalan baru untuk dia.
Olah pikiran dan perasaan tokoh semaksimalnya. Jabarkan semua kesedihan, kepahitan dan kegembiraannya. Tampilkan kelemahan-kelemahannya. Tunjukkan kekuatannya. Jadikan kekuatan atau kelebihannya ini sebagai cara dia mencapai harapannya.
Jangan mematikan tokoh cerita secara semena-mena. Mentang-mentang kita ingin ceritanya berakhir tragis, lalu kita tabrakkan saja tokoh utama ke kereta api lewat. Nggak banget itu. Buatlah semacam peristiwa yang jadi jalan menurun (ke akhir tragis ini). Jadi, ada logikanya. Memang sih, di kehidupan nyata, bisa aja seseorang mati tiba-tiba meninggalkan kekasihnya, tapi, di dunia cerita hal semacam ini tidak bisa diterima. Pembaca ingin melihat proses, bukan sesuatu yang seketika.
Yang penting, jangan lupa ciptakan momen-momen gelap tokoh utama. Ini adalah momen ketidakberdayaan. Momen yang akan membuat pembaca bersimpati padanya.
Cr: WzhaWrittingClub
Nah, gimana...  Udah ada gambaran buat ceritanya? Walaupun kalian penulis pemula, tapi kalian juga harus, kudu, wajib, tahu dasarnya lho, ya. Jangan asal nulis yang penting banyak pembaca. Tapi kalian juga harus kasih kualitan dalam tulisan kalian.
And see di next materi guys... 😆😚 semoga bermanfaat ya ...


Mengulang Elipsis bagi Pemula

Hallo, pasti sudah tidak asing lagi dengan elipsis . Setelah kemarin aku post tentang elipsis, asportof dan separator , kini aku bakal m...