Senin, 06 November 2017

KERAGUAN

-KERAGUAN-


Setelah waktu yang terlewati, bersama ribuan bimbang yang masih menanti. Rasa itu masih sama. Tak berubah sepersekian pun dari gelisahnya. Hati tak mau membuka, membiarkan cinta itu terombang-ambing pada denyut usaha.

Masih tentang ketidakmauan atas apa yang telah ada. Ego bisa saja tersebut sebagai pelaku utama dibalik kebimbangan. Hanya saja bukan itu. Hati yang tak berpintu, mungkin ia tokoh utama dari sebuah drama. Mengungkap alasan, katanya kunci untuk membuka telah hilang dari pandangan mata.

Namun tak bisa terpungkiri, benih-benih kasih masih mendominasi segenap ruang yang telah pilu oleh empedu. Mengharap masih ada jalan dari sekian alur yang berjalan walau harus menikung sekalipun. Tapi, satu sisi masih tak bisa menerima atas lakon yang bergulir tanpa permisi. Langit pun datang membawa kedukaannya kala mulut meronta, mematahkan janji akan komitmen yang telah ada.

Semua hanya berujung pada dinding keraguan. Seperti memilih lorong jalan yang tak pernah pasti ujungnya, bagai labirin di tengah keramaian, namun tampak sepi dalam pandangan yang terselimuti ketidakpastian.
Kata yang pernah terlontar pun tak lagi nyata. Seperti air yang menguap menjadi asap dan hilang. Menyisakan tanah yang kering tanpa sebuah kelembaban. Dengan mata yang menengadah menanti rintik hujan dikala malam.

Hingga afeksinya perlahan berhambur, lepas meninggalkanku yang tak bisa berbaur. Pun menenggelamkan dalam balutan kisah tak berujung yang sukar digabung. Di titik ini, semuanya berkumpul pada detak penuh ilusi. Sendiri, tanpa minat untuk berbagi.


 05 November '17
P ink A dan Nimo

#collabs
#poetry
#mariberkarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengulang Elipsis bagi Pemula

Hallo, pasti sudah tidak asing lagi dengan elipsis . Setelah kemarin aku post tentang elipsis, asportof dan separator , kini aku bakal m...